Sabtu, 28 April 2012

malam, bolehkah sejenak ku bercerita kepadamu, tentang hati yang rapuh, tentang kerinduan, tentang kesepian, tentang dia... malam, bolehkah sejenak ku bercerita kepadamu, tentang hati yang rapuh, tentang kerinduan, tentang kesepian, tentang dia... malam, baru saja aku mendapatkan sesuatu yang tidak pernah menyangka akan mendapatkannya. kau tau malam? lagi-lagi aku mendapatkan foto dia bersama wanita lain. kau tau rasanya? sakit sekali malam. benar, memang aku tak pernah berkata telah mengikhlaskannya. tapi malam, tidak bisakah sejenak aku menjadi manusia biasa. tidak bolehkah aku mengeluh? sekejap saja.. malam, seperttinya aku kehabisan kata-kata ya, apakah karna semuanya telah jatuh menjadi bulir airmata? sehingga tidak dapat lagi kurangkai setiap kata? malam,. janji ya. temani aku menghabiskan dinginnya rintik hujan saat ini. aku takut, malam. takut menghadapi senja. aku takut senja kembali mengingatkanku padanya. dilangit senja begitu banyak namanya tertambat diantara langit merah. atau malam, bagaimana kalau kau tinggal lebih lama agar tenang lebih meraja disetiap rintik hujan. atau sampaikan pada senja agar tak usah repot-repot esok sore bertugas. bagaimana malam? bisakah? malam.. mengapa kau diam? apakah kau bisu? atau aku yang bodoh telah bercerita dan memohon banyak kepadamu, malam? jika memang kau kehabisan kata, beri saja aku wajah antusiasmu ya. agar aku yakin, bahwa keluhanku ada yang mendengar. malam? /ditulis dengan penuh kekecewaan digelap yang dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar