Sabtu, 27 November 2010

Setangkai Bunga


Kemarin aku berbicara semalaman dengan setangkai bunga. Aku menghabiskan waktu sekitar 2.5 jam bersamanya. Bunga itu sangat indah dan mempesona. Walaupun aku berbicara pada nya di tengah malam yang gelap dan sunyi, aku mendengar merdu suaranya di telpon ku..Aku berbicara padanya tentang banyak hal yang belum pernah aku ceritakan kepada siapa pun. Sang bunga menanggapi ku dengan komentar-komentar nya yang ceria, seperti biasa. Ah, kau adalah setangkai bunga yang menawan.
Aku mulai menikmati percakapanku dengan sang bunga. Sang bunga pun menceritakan beberapa rona merah di kulitnya dan juga duri di tangkainya. Sampai satu waktu, aku tak kuasa menahan air mataku. Ternyata bunga yang cantik menyimpan cerita sedih di belakangnya. Selama ini aku tak tahu. Aku buta oleh pikiran dan masalahku sendiri..Aku ingin menyiramnya dengan air agar ia tak layu. Tapi aku tak bisa karena aku tak tahu air seperti apa  yang tepat untuk bunga secantik itu..
Waktu memutuskan percakapan dari hati antara aku dan setangkai bunga. Aku harus tidur dan bangun di pagi hari. Aku belum bertemu dengan bunga itu hari ini. Aku ingin memeluk bunga itu walaupun durinya akan membuat aku sakit, menjerit, dan sedih. Tapi aku mau itu, wahai bunga….

1 komentar: